Uniga –  Menjadi salah satu atlet yang mendapat kesempatan mewakili Indonesia pada event olah raga regional Asia tentu membanggakan. Sama halnya dengan mahasiswa Universitas Garut (UNIGA)  yaitu Asep Yuldan Sani (FISIP UNIGA) Gina Tri Lestari, Luthfi Nurhasanah, Pramuditha Yuristya (Fakultas Ekonomi UNIGA) Anggi Faisal (FPIK UNIGA) mereka merupakan atlet cabang olahraga Pencak Silat yang menjadi bagian dari Kontingen Indonesia pada Asian Games 2018 yang akan di gelar mulai 18 Agustus 2018 di Jakarta – Palembang.

Rektor Universitas Garut Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng mengungkapkan rasa bangga dan apresiasi yang setinggi tingginya kepada para atlet yang telah bekerja dan berlatih dengan sungguh-sungguh, tentunya prestasi ini tidak lepas dari peran pengurus IPSI Garut dibawah arahan ketua yaitu Kang Adis dan pembinaan serta pelatihan yang berjenjang melalui proses yang lama pula di Padepokan Putra Siliwangi yang berpusat di Kp. Panawuan Kel. Sukajaya Kec. Tarogong Kidul pimpinan Kang Taufik Mahmud, dari paguron yang memiliki binaan cabang di 20 kecamatan itulah mereka begitu solid menghadirkan prestasi bagi Kab. Garut, Jawa Barat dan tentunya Indonesia “ke lima mahasiswa tersebut saat ini tengah melaksanakan pemusatan latihan dalam menghadapi Asian Games 2018″.

Selain lima mahasiswa ada satu lagi putra Garut yaitu Nunu Nugraha, meski bukan mahasiswa UNIGA tapi Nunu merupakan bagian kesuksesan yang tidak bisa dipisahkan, mereka sudah menjadi tim yang solid, prestasi demi prestasi terus ditorehkan dari mulai PORDA Bekasi 2014, PON Jawa Barat 2016, SEA Games di Singapura 2015 dan Malaysia 2017, Kejuaraan Dunia di Thailand 2015 dan Indonesia 2017, dan sekarang kesempatan didepan mata untuk mengulangi prestasi meraih medali emas bagi Tanah Air tercinta, tentunya saya berharap seluruh masyarakat Garut bisa memberikan doa dan dukungan agar mereka bisa memberikan yang terbaik buat bangsa dan Negara”

Pencak Silat dalam Asian Games  2018 diungkapkan Wakil Ketua PB IPSI Taufik Mahmud, memiliki target empat medali emas yaitu dari nomor laga dan nomor seni. Tim silat Indonesia akan menerjunkan sejumlah atlet dalam 16 nomor. Tujuh putra dan tiga putri dalam 10 nomor tanding, dan enam nomor seni, yaitu tunggal putra dan putri, ganda putra dan putri, serta regu putra dan putri.

Di dunia pencak silat, prestasi tertinggi terakhir yaitu SEA Games 2017. Kala itu, Indonesia menyabet dua medali emas, empat perak dan sembilan perunggu. Dua medali emas SEA Games disumbang Wewey Wita di kelas B putri nomor laga, dan trio Anggi Faisal Mubarok, Asep Yuldan Sani dan Nunu Nugraha pada nomor seni beregu putra. Taufiq mengatakan, sebagai tuan rumah penyelenggaran Asian Games, Indonesia berhak menambahkan tiga cabang olahraga yang akan dipertandingkan. Salah satu yang dipilih yaitu pencak silat. Hal itu karena cabang itu dinilai potensial menyumbang banyak medali. “Kekuatan pencak silat sekarang sudah merata. Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, bahkan Iran telah memiliki pesilat tangguh,” ujarnya. Tim silat ini terus mempersiapkan diri berlatih serius dalam Pelatnas jangka panjang. Pelatnas Asian Games 2018 untuk cabang olahraga pencak silat diikuti 22 pesilat di Kota Solo, dengan arahan tujuh pelatih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *