11Feb/23

Undang Guru IPA dan Fisika, FPIK UNIGA Menyelenggarakan Workshop PKM

Undang Guru IPA dan Fisika, FPIK UNIGA menyelenggarakan Workshop Pengabdian kepada Masyarakat

Program Studi Pendidikan IPA dan Program Studi Fisika Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut melaksanakan keggiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan tema “Workshop Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis STEM” dan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 Februari 2023 yang bertempat di Gedung E (FPIK) UNIGA. Kegiatan ini merupakan mengundang 50 Guru/Pengajar Pendidikan IPA dan Pendidikan Fisika se-Kabupaten Garut.

Kegiatan dibuka oleh Dekan Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut Dr. Hj. Hilda Ainissyifa, M.Ag. kemudian dilanjutkan dengan pemparan materi dari dosen-dosen Program Studi Pendidikan IPA dan Program Studi Fisika Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut.

Kegiatan ini merupakan bentuk nyata yang dilaksanakan oleh Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang diharapkan Guru/Pengajar di Kabupaten Garut khususnya dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi dalam proses pembelajaran.

FPIK | Universitas Garut

28Des/22

Perempuan Harus Berdaya Secara Ekonomi: Dosen FPIK Latih Petani Wortel

Garut – Dalam upaya mendorong kemandirian ekonomi perempuan, Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan (FPIK) Universitas Garut mengadakan pelatihan pertanian wortel bagi perempuan di daerah. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan agar perempuan dapat lebih aktif dan mandiri dalam sektor pertanian.

Sebanyak 50 petani perempuan mayoritas di antaranya adalah perempuan yang terlibat dalam usaha pertanian wortel, menghadiri pelatihan yang berlangsung selama tiga hari di daerah Cisurupan, Garut. Mereka mendapatkan pembelajaran langsung dari para dosen FPIK tentang pengolahan wortel serta strategi pemasaran yang dapat membantu meningkatkan hasil panen dan pendapatan.

Dr. Masripah dari FPIK dan beberapa dosen dari Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan berkolaborasi dalam pelatihan ini. Dr. Masripah menyatakan, “Melalui kerjasama lintas fakultas ini, kami ingin memberikan dampak yang lebih luas dalam pemberdayaan perempuan di bidang pertanian. Kombinasi antara keterampilan pertanian dan pendidikan keguruan dapat menciptakan perubahan positif bagi komunitas lokal.”

Para peserta merasa sangat terinspirasi oleh kolaborasi ini dan merasa diberdayakan oleh pengetahuan baru yang mereka peroleh. Mereka berharap akan ada lebih banyak pelatihan semacam ini di masa depan yang akan membantu mereka memperkuat peran dalam ekonomi keluarga dan masyarakat.

Kegiatan ini mencerminkan komitmen Universitas Garut dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Diharapkan, kolaborasi lintas fakultas semacam ini akan terus dijalin untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Garut.

28Des/22

Dosen FPIK UNIGA: Kampus Mengajar Tingkatkan Literasi Numerasi Siswa

Kondisi pendidikan masa pandemi menjadi perhatian banyak orang. Fenomena lost learning yang menyebabkan proses pembelajaran di sebagian daerah kurang berjalan efektif. Meskipun di sebagian daerah melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi, namun di beberapa daerah yang belum memiliki sarana pembelajaran banyak terkendala. Banyak siswa yang terpaksa belajar dengan seadanya, diatur sedemikian rupa agar tidak melanggar protokol kesehatan, mulai dari tatap muka terbatas, penugasan dan penyesuaian lainnya (Hazin, et al. 2021)
Di beberapa wilayah di Indonesia bahkan tidak melakukan pembelajaran sama sekali, contohnya di beberapa sekolah di Garut. Guru dan siswa kesulitan belajar. Hal ini dikarenakan dukungan sarana pembelajaran yang masih kurang. Kondisi ini yang membuat pembelajaran tertinggal hingga muncullah istilah lost learning, kondisi yang diakibatkan di saat siswa tidak mendapatkan layanan pendidikan secara optimal. Pembelajaran yang dilaksanakan seadanya (Susanto 2021)
Atas kondisi yang terjadi, Direktorat Pembelajaran & Kemahasiswaan Kemendikbudristek meluncurkan salah satu program pengabdian yang dirancang dalam rangka memulihkan pendidikan. Program tersebut merupakan salah satu bagian dari kurikulum merdeka di perguruan tinggi. Program tersebut bernama kampus mengajar, yaitu tawaran program terhadap mahasiswa untuk melaksanakan pengabdian di sekolah terpencil. Adapun sekolah sasaran dalam hal ini yaitu jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama (Wisnujati, et al. 2022)
Program kampus mengajar sebagai bagian dari kurikulum merdeka ditawarkan sebagai salah satu pilihan dari program merdeka belajar kampus merdeka. Sebagaimana konsepnya, perguruan tinggi tampil memberikan kebebasan bagi dosen dan mahasiswa untuk merdeka dan bebas menentukan sesuai dengan keminatannya. Dalam implementasinya mahasiswa diberikan kebebasan untuk melakukan aktivitas di luar kampus sesuai dengan minatnya. Gagasan kurikulum merdeka di pendidikan tinggi disusun untuk mencetak sumber daya manusia yang unggul dengan mengutamakan nilai-nilai karakter serta kreativitas (Savitri, 2020). Dalam program kurikulum merdeka di pendidikan tinggi memiliki pilihan program diantaranya pertukaran mahasiswa, studi indefenden, magang, kampus mengajar, wirusaha, dan KKN Tematik. Kegiatan tersebut sesuai dengan Permendikbud No 3 Tahun 2020 Pasal 15 ayat 1 yang menyebutkan bahwa pembelajaran bagi mahasiswa dapat dilakukan di dalam prodi dan di luar prodi.